PENANGGULANGAN KENAKALAN REMAJA
Latar Belakang
Generasi muda adalah tulang punggung bangsa, yang diharapkan di masa depan mampu meneruskan tongkat estafet kepemimpinan bangsa ini agar lebih baik. Dalam mempersiapkan generasi muda juga sangat tergantung kepada kesiapan masyarakat yakni dengan keberadaan budayanya. Termasuk didalamnya tentang pentingnya memberikan filter tentang perilaku-perilaku yang negatif, yang antara lain; minuman keras, mengkonsumsi obat terlarang, sex bebas, dan lain-lain yang dapat menyebabkan terjangkitnya penyakit HIV/AIDS. Bencana yang terus menimpa bangsa ini tentunya dapat diperbaiki dengan proses waktu yang tertentu, namun bencana akibat rusaknya moral, bagaimana memperbaikinya? Dalam pergaulan bebas remaja sekarang kita lihat sangat menyedihkan,lihat saja dilingkungan sekitar kita kebanyakan yang menjadi korban pergaulan bebas adalah remaja belia. Kebanyakan mereka yang masih duduk di bangku SMP dan SMA. Dalam pergaulan bebas ini mereka akan ikut-ikutan dengan kawan mereka atau karena ajakan kawan mereka. Disinilah mereka memulai yang namanya metode coba-coba hinga akhirnya kecanduan. Dari yang minum minuman keras, memakai narkoba hingga akhirnya terjadilah sex bebas. Kita lihat saja kalau sudah malam minggu atau malam libur banyak remaj-remaja yang begadang tanpa keperluan yang jelas. Mungkin tanpa kita sadari pemerintah juga lalai dalam menangani pergaulan bebas ini. Lihat saja sekarang di kota Medan saja sudah ada berapa banyak diskotik yang tidak terlalu dipantau oleh dinas pariwisata. Dikostik juga dapat sebagai pemicu kerusakan moral para remaja saat ini, sekarang saja kita lihat jika masuk diskotik sudah tidak ada cek KTP. Mungkin saja yang masuk diskotik belum cukup umur. Tapi, karena kelalaian itulah banyak yang belum cukup umur masuk diskotik. Mungkin didalam diskotik 75% pengunjung minum alkohol, 20% memakai narkoba, dan mungkin hanya 5% saja yang tidak mengkonsumsi apa-apa. Setelah mabuk tanpa sadar maka disinilah yang sering terjadi seks bebas. Dengan istilah “Sex After Dugem”. Setelah beberapa kali melakukan seks kadang tanpa si wanita sadari dia telah hamil. Disinilah yang terjadi perikhan dini bila si pria mau menikahi si wanita. Tetapi bagainama jika si pria tidak mau atau tidak bertanggung jawab? Maka terjadilah yang namanya aborsi karena si wanita malu dan belum siap menjadi seorang ibu. Tanpa dia pikirkan apa bahaya dari aborsi itu sendiri. Aborsi sendiri adalah penguguran janin atau membuang janin sengaja sebelum waktunya, sebelum dapat lahir secara alamiah. Padahal dampak atau resiko aborsi sangat berbahaya. Dampak pada mental wanita tersebut mungkin wanita tesebut akan mengalami gangguan jiwa atau tertekan batin karena penyesalan yang tidak ada hentinya. Dampak kesehatan atau keselamatan fisik yang akan dihadapi seorang wanita pada saat melakukan aborsi dan setelah melakukan aborsi mungkin akan mengalami kematian mendadak karena pendarahan hebat atau karena pembiusan yang gagal, dan dampak dibelakangan hari juga tidak sedikit mungkin saja si wanita tersebut mengalami luka dalam yang lama kelamaan semakin parah dan berujung kematian juga. Oleh karena itu pemerintah harus mampu mengambil tindakan dan menyaring pengaruh yang berhak dan berdampak negatif bagi para remaja. Begitu pula peran remaja harus mampu mengendalikan diri dan menghindari hubungan seks pra nikah.
.Upaya-upaya pencegahan pergaulan bebas adalah dengan menanamkan nilai-nilai agama, moral dan etika, diantaranya :
1. Pendidikan agama, moral, dan etika keluarga
2. Kerja sama guru dan orangtua, tokoh masyarakat, pendidikan yang diberikan hendaknya tidak hanya kemampuan intelektual, tetapi juga mengembangkan kemauan emosi anak agar dapat mengembangkan rasapercaya diri.
LANDASAN TEORI DAN KONSEPTUAL
Landasan Teori
Landasan teori adalah merupakan konsep panduan yang digunakan sebagai topik untuk menyelesaikan suatu karya ilmiah. Pada bagian ini penulis menegukakan teori yang berkaitan dengan masalah yang dibahas yang merupakan dasar penulis dalam membahas masalah yang Dampak Pergaulan Bebas Terhadap Remaja.
Pengertian Pergaulan Bebas Pergaulan bebas adalah salah satu kebutuhan hidup dari makhluk manusia sebab manusia adalah makhluk sosial yang dalam kesehariannya membutuhkan orang lain, dan hubungan antar manusia dibina melalui suatu pergaulan (interpersonal relationship). Pergaulan juga adalah HAM setiap individu dan itu harus dibebaskan, sehingga setiap manusia tidak boleh dibatasi dalam pergaulan, apalagi dengan melakukan diskriminasi, sebab hal itu melanggar HAM. Jadi pergaulan antar manusia harusnya bebas, tetapi tetap mematuhi norma hukum, norma agama, norma budaya, serta norma bermasyarakat. Jadi, kalau secara medis kalau pergaulan bebas namun teratur atau terbatasi aturan-aturan dan norma-norma hidup manusia tentunya tidak akan menimbulkan ekses-ekses seperti saat ini. Pergaulan bebas sering dikonotasikan dengan sesuatu yang negatif seperti seks bebas, narkoba, kehidupan malam, dan lain-lain. Memang istilah ini diadaptasi dari budaya barat dimana orang bebas untuk melakukan hal-hal diatas tanpa takut menyalahi norma-norma yang ada dalam masyarakat. Berbeda dengan budaya timur yang menganggap semua itu adalah hal tabu sehingga sering kali kita mendengar ungkapan “jauhi pergaulan bebas”.
Pengertian Remaja Remaja didefinisikan sebagai masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa.Batasan usia remaja berbeda-beda sesuai dengan sosial budaya setempat.Menurut WHO (badan PBB untuk kesehatan dunia) batasan usia remaja adalah 12 sampai 24 tahun.Sedangkan dari segi program pelayanan, definisi remaja yang digunakan oleh Departemen Kesehatan adalah mereka yang berusia 10 sampai 19 tahun dan belum kawin.Sementara itu, menurut BKKBN (Direktorat Remaja dan Perlindungan Hak Reproduksi) batasan usia remaja adalah 10 sampai 21 tahun.
Dampak Pergaulan Bebas Dampak dari pergaulan bebas akan menimbulkan perilaku-perilaku yang negatif, yang antara lain; negatif minuman keras, mengkonsumsi obat terlarang, sex bebas, dan lain-lain yang dapat menyebabkan terjangkitnya penyakit HIV/AIDS. Melakukan hubungan seks secara bebas merupakan akibat pertama dari pergaulan bebas yang merupakan lingkaran setan yang tidak ada putusnya dengan berbagai akibat di berbagai bidang antara lain di bidang sosial, agama dan kesehatan. Yayah Khisbiyah (1994), misalnya, mengutip pelbagai hasil penelitian yg menunjukkan intensitas angka kehamilan remaja di luar nikah. Lembaga konseling remaja, Sahabat Remaja, menemukan dari pelbagai kasus yg mereka tangani pada tahun 1990 dijumpai ada 80 remaja usia 14-24 tahun yg hamil sebelum nikah. Penelitian di Manado yg dilaporkan oleh Warouw mengambil 663 sampel secara acak dari 3.106 orang meminta induksi haid ditemukan sebanyak 472 responden yg belum menikah (71,3%) mengalami kehamilan yg tidak dikehendaki (unwanted pregnancy). Dari jumlah tersebut, 291 responden (28,8%) berusia 14-19 tahun, 345 responden (52%) berusia 20-24 tahun. Pakar seks juga specialis Obstetri dan Ginekologi Dr. Boyke Dian Nugraha di Jakarta mengungkapkan, dari tahun ke tahun data remaja yang melakukan hubungan seks bebas semakin meningkat. Dari sekitar lima persen pada tahun 1980-an, menjadi dua puluh persen pada tahun 2000. Kisaran angka tersebut, kata Boyke, dikumpulkan dari berbagai penelitian di beberapa kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Surabaya, Palu dan Banjarmasin. Bahkan di pulau Palu, Sulawesi Tenggara, pada tahun 2000 lalu tercatat remaja yang pernah melakukan hubungan seks pranikah mencapai 29,9 persen. Berdasarkan penelitian di berbagai kota besar di Indonesia, sekitar 20 hingga 30 persen remaja mengaku pernah melakukan hubungan seks. Celakanya, perilaku seks bebas tersebut berlanjut hingga menginjak ke jenjang perkawinan. Ancaman pola hidup seks bebas remaja secara umum baik di pondokan atau kos-kosan tampaknya berkembang semakin serius.
PEMBAHASAN
Defenisi Pergaulan Bebas di Kalangan Remaja
Pergaulan bebas adalah salah satu kebutuhan hidup dari makhluk manusia sebab manusia adalah makhluk sosial yang dalam kesehariannya membutuhkan orang lain, dan hubungan antar manusia dibina melalui suatu pergaulan (interpersonal relationship). Pergaulan juga adalah HAM setiap individu dan itu harus dibebaskan, sehingga setiap manusia tidak tidak boleh dibatasi dalam pergaulan, apalagi dengan melakukan diskriminasi, sebab hal itu melanggar HAM. Jadi pergaulan antar manusia harusnya bebas, tetapi tetap mematuhi norma hukum, norma agama, norma budaya, serta norma bermsayarakat. Jadi, kalau secara medis kalau pergaulan bebas namun teratur atau terbatasi aturan-aturan dan norma-norma hidup manusia tentunya tidak akan menimbulkan ekses-ekses seperti saat ini. Namun, dalam masyarakat pergaulan bebas memiliki arti yang berbeda. Dari segi bahasa pergaulan artinya proses bergaul, sedangkan bebas artinya terlepas dari ikatan. Jadi pergaulan bebas artinya proses bergaul dengan orang lain tetapi terlepas dari norma yang mengatur tentang pergaulan. Pergaulan bebas tidak mengenal batas-batas pergaulan. Para remaja dengan bebas saling bercengkrama, bercampur baur antara lawan jenis, akibatnya mudah di telusuri berkembanglah budaya pacaran.
Faktor – Faktor Pergaulan Bebas Seorang anak dapat terjerumus ke dalam pergaulan bebas disebabkan oleh :
1. Arus globalisasi Seiring dengan semakin cepatnya arus globalisasi, banyak budaya Barat yang tidak sesuai dengan budaya Timur (Indonesia) masuk ke Indonesia. Budaya Timur yang awalnya pacaran pada usia remaja dianggap tabu oleh masyarakat, tetapi semakin akibat kuatnya pengaruh arus globalisasi tersebut menyebabkan pacaran sebagai hal biasa.
2. Pengaruh teman atau kelompok sepermainan Sudah tidak dapat kita ungkiri bahwa sekarang ini teman ialah tempat menampung segala keluh kesah kita. Namun, apabila kita kita salah mencari teman, mereka akan menghibur kita, mereka akan mengajak kita mencari solusi semua masalah kita dengan mengajak kita clubbing, merokok, apalagi mencari menggunakan ganja.
3. Pengaruh media massa Sekarang, untuk mendapatkan suatu video, gambar dan cerita-cerita tentang seks dan pornografi lainnya sangat mudah, tinggal cari di internet dengan mengunjungi situs-situs yang meyediakan layanan dewasa tersebut selain itu juga film-film dewasa tersebut juga sudah dijual oleh para pedagang kaset dan video. Begitu mudahnya akses untuk mendapatkan hal-hal yang berbau pornografi sekarang ini menyebabkan semakin meningkatnya angka perilaku seks bebas di kalangan remaja. 4. Iman yang lemah Pemahaman religi/ agama yang kurang, sehingga iman sangat mudah untuk digoyahkan untuk berbuat yang tidak baik dan tidak lagi dapat memahami akibat dari pergaulan bebas, baik berakibat didunia maupun diakhirat pada akhirnya.
5. Pandangan orangtua Anak-anak tumbuh menjadi remaja, mereka belum paham dengan sex education, sebab orang tua masih menganggap bahwa membicarakan mengenai seks adahal hal yang tabu. Orang tua juga melakukan kesalahan, dengan tidak memberikan pendidikan yang memadai di rumah, dan membiarkan anak-anak mereka. Sehingga dari ketidak fahaman tersebut para remaja merasa tidak bertanggung jawab dengan seks atau kesehatan anatomi reproduksinya.
Dampak Pergaulan Bebas
Sebagai remaja yang baik, tentu kita tidak ingin hal itu terjadi, bukan? Oleh karena itu, berilah jarak antara kita dengan pergaulan bebas yang merajalela. Karena, dampak dari pergaulan bebas tersebut hampir kebanyakan merupakan dampak negatif, salah satunya kita bisa terjangkit virus HIV/AIDS (Human Immunodeficiany Virus/Acquired Immnune Deficiency Syndrome). Dan masih banyak lagi dampak-dampak negatif lainnya.
Kenakalan Remaja
Kenakalan remaja ialah perilaku menyimpang dari atau melanggar hukum. Kenakalan remaja dibagi menjadi 4 jenis, yaitu :
1. Kenakalan remaja yang menimbulkan korban fisik pada orang lain : perkelahian, tawuran pelajar, perkosaan, perampokan, dan lain-lain.
2. Kenakalan yang menimbulkan koraban materi : perusakan, pencurian, pencopetan, pemerasan, dan lain-lain.
3. Kenakalan sosial yang tidak menimbulkan korban dipihak orang lain : pelacuran, penyalahgunaan obat, dan lain-lain.
4. Kenakalan yang melawan status, misalnya mengingkari status anak sebagai pelajar yang membolos, mengingkari status orang tua dengan minggat dari rumah atau membantah mereka.
Penanggulangan Pergaulan Bebas
Pada saat ini sangat marak terjadi pergaulan bebas di kalangan remaja. Banyak sekali para remaja atau anak-anak muda yang terjerumus dalam pergaulan tidak sehat ini. Mereka tidak menyadari bahwa hal itu menyebabkan masa depan mereka terancam. Sekarang, sangat marak sekali diberitakan di televisi, radio ataupun media cetak yang mengabarkan tentang remaja nakan yang berpesta sabu-sabu/narkoba. Kasus pengeroyokan dan tawuran di kalangan anak SMA. Bahkan yang lebih marak lagi adalah kasus free seks (Seks Bebas) yang banyak dilakukan oleh remaja berumur 13 hingga 17 tahun ke atas. Saya membaca dari koran Jawapos edisi minggu lalu, dijelaskan disitu bahwa anak SMA kelas 3 memperkosa adik kelasnya yang duduk di kelas 1 SMA. Setelah diperiksakan di Rumah Sakit, ternyata remaja putri ini sudah hamil 2 bulan. Keluarganya benar-benar menanggung rasa malu. Karena anaknya hamil diluar nikah. Karena tidak terima, pada akhirnya keluarga korban melaporkan kepada pihak kepolisian. Bahkan saya juga mendengar dari teman saya sendiri. Bahwa ada tetangganya yaotu seorang bapak berumur sekitar 40 tahun. Bapak itu tega memperkosa anaknya yang berumur 19 tahun. Mendengar berita itu saya sangat kecewa. Banyak sekali terjadi pelecehan seksual. Bahkan sekarang ini marak sekali diberitakan di infotaiment tentang kasus artis muda yaitu Sheila Marcia yang berumur 19 tahun, yang sudah menggunakan narkoba. Seharusnya kita perlu mempunyai kesadaran diri bahwa peranan kita ini adalah sebagai generasi penerus bangsa Indonesia. Wajib untuk mengaharumkan nama bangsa Indonesia. Juga kita harus menjadi kebanggaan negeri, orang tua, keluarga dan diri sendiri juga tidak lupa kepada tuhan. Dalam maraknya kenakalan remaja, peranan orang tua/keluarga sangat penting untuk mengawasi tingkah lakunya putra-putri mereka. Untuk mencegah supaya anak-anak remaja/anak-anak muda agar tidak terjerumus dalam pergaulan tidak baik. Perlu sekali para orang tua mengawasi anaknya. Orang tua harus lebih memperhatikan anaknya. Kita juga harus pintar memilih teman atau bergaul dengan teman yang baik dan tidak macam-macam. Dan yang paling penting kita mendekatkan diri pada tuhan. Mohon bimbingan dan petunjuknya agar kita selalu berada di jalan. Kita juga bisa mengeksplor ketrampilan kita dan juga mengisi waktu lkuang dengan hal-hal yang positif. Contohnya, yaitu pergi beribadah tempat ibadah, belajar kelompok dengan teman-teman, dll. Berikut ini beberapa uraian peranan remaja di berbagai kalangan untuk menanggulangi kenakalan remaja, pergaulan tidak sehat/bebas, dan lain-lain.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Dampak pergaulan bebas antara lain :
1. Melakukan hubungan seksual secara bebas yang mengakibatkan kehamilan remaja/kehamilan sebelum nikah yang mempunyai resiko : Pengguguran kandungan/aborsi, rasa malu atau putus asa, terpaksa menikah
2. Beresiko tertular penyakit menular seksual.
3. Penggunaan narkoba dan obat-obatan terlarang dapat merusak moral generasi muda.
Upaya mencegah pergaulan bebas : Menanamkan nilai agama, moral dan etika.
1. Pendidikan yang diberikan hendaknya tidak hanya intelektual, tetapi juga mengembangkan kemauan emosional agar dapat mengembangkan rasa percaya diri.
2. Pendidikan dan penyuluhan seksual. 3. Penyuluhan kepada para remaja.
Saran
1. Bagi pemerintah Diharapkan memberi bimbingan dan penyuluhan kepada para pemuda agar tidak salah dalam memilih pergaulan.
2. Bagi orangtua Diharapkan memberi kasih sayang tidak hanya limpahan materi saja tetapi perlu juga memperhatikan tingkah laku anak-anaknya agar tidak salah jalan.
3. Bagi para remaja Isilah hidup dengan kegiatan yang positif dan jangan mencoba hal-hal yang memberikan kenikmatan sesaat.
ABSTRAK
Sehubung dengan perkembangan zaman saat ini maka kita sebagai remaja harus bisa menempatkan diri sebagai remaja yang baik dan benar sesuai dengan tuntutan agama dan norma yang berlaku di dalam masyarakat serta dituntut peran serta orangtua dalam memperhatikan tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari anaknya, memberikan pendidikan agama, memberikan pendidikan seks yang benar. Demikian juga dengan remaja saat ini yang sudah tidak lagi memandang norma – norma yang berlaku. Semuanya tampak berdasarkan fakta yang sesuai dengan kejadian yang menimpa banyak remaja saat ini yang sudah terpengaruh oleh pergaulan bebas. Dengan ini penulis membuat suatu cara agar mesyarakat dapat menghindari pergaulan bebas yang dampaknya dapat berakibat buruk, dalam penyelesaian masalah ini penulis membahas semua dampak dari pergaulan bebas. Penulis mengharapkan dengan adanya pembahasan mengenai pergaulan bebas ini maka setiap remaja bisa mengantisipasi semua hal yang buruk yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar